Wednesday, November 7, 2012

Android jellybean akan meluncurkan game baru



Sebelumnya, konsole game Android Ouya menurut rencana akan diluncurkan dengan menggunakan OS Android Ice Cream Sandwich 4.0. Kini, mereka pun beralih rencana dengan menggantinya menjadi OS Android Jelly Bean.
Konsole game Ouya sendiri merupakan konsole game Android yang dijual dengan harga murah. Pihak developer akan menjual perangkat tersebut dengan harga $99 USD atau sekitar 950 ribu rupiah. Meskipun memiliki harga murah, konsole game ini dilengkapi dengan prosesor quad core NVidia Tegra 3.
Bersamaan dengan pengenalan rencana tersebut, pihak developer pun meluncurkan printed circuit boards (PCB) yang menurut rencana akan kirimkan bersama dengan Software Developer Kit untuk pembuat game pada Desember.
Ouya merupakan salah satu contoh proyek di situs crowdfunding Kickstarter yang berhasil menuai sukses. Berkat situs tersebut, pihak developer berhasil memperoleh dana lebih dari 8 juta USD.

Irock kursi canggih untuk isi batre Smartphone dan Tablet


Jika Anda ingin mencari sebuah perangkat elektronik unik, bisa mempertimbangkan sebuah alat bernama iRocks. Alat yang satu ini merupakan sebuah alat elektronik yang berfungsi sebagai charger handphone ataupun tablet. Uniknya, perangkat ini juga merupakan sebuah kursi goyang yang biasa disukai oleh orang tua.
Perangkat yang satu ini merupakan alat elektronik yang dikembangkan oleh Micassa Lab. Alat ini pun bisa menghasilkan tenaga listrik yang berasal dari gerakan goyangan kursi. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa sedikit menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Sayangnya, pihak Micassa Lab tidak menyebutkan efisiensi dari perangkat unik yang satu ini. Mengenai harga, iRock ini pun hadir dengan banderol yang sangat mahal, bahkan lebih mahal dari harga tablet ataupun smartphone high end. Untuk memperoleh perangkat ini, Anda diminta untuk mengeluarkan uang sebesar $1300 USD atau sekitar 12.7 juta rupiah.
iRock ini tersedia dalam empat jenis warna, yakni pink, hijau, biru serta hitam. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan dock ipad yang bisa memudahkan kala melakukan pengisian baterai.

Monday, November 5, 2012

Ada bebek kuntilanak



Bagi para traveler, wisata kuliner bukan cuma soal rasa. Nama yang unik menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Di Kabupaten Aceh Besar, semua mencari Bebek Kuntilanak. Namanya ngeri, rasanya sedap....!

Namanya boleh horor, tapi soal rasa itu membuat ketagihan. Sie itek (bebek) yang lembut dipadu dengan aroma gonsengan kelapa yang telah digiling, menjadi satu rasa yang tidak tandingnya. Unik, gurih itulah dia!

Bicara soal panganan pengisi perut, gak cuma masalah nikmat dan kenyang. Soal rasa dan nama makanan pun menjadi ciri khas yang tersendiri. Begitulah sekilas yang tergambarkan dengan cita rasa masakan 'Bebek Kuntilanak' ala Desa Turam, Kecamatan Peukan Biluy Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Desa Turam, Mukim Darul Kamal, yang merupakan salah satu daerah bersejarah raja-raja di Aceh ini, tidak begitu jauh dari pusat Kota Banda Aceh. Anda bisa menempuhnya dengan kendaraan roda dua atau mobil sekitar 10-15 menit menuju ke tempat kuliner ini.

Kuliner jenis kari dengan bahan dasar daging bebek khas masakan Aceh Rayeuk (Aceh Besar) ini memang tidak ada nama resmi, namun sebutan 'Kuntilanak' itu pun hanya beredar dari mulut ke mulut dari para penikmat kuliner malam hari. Sehingga julukan Bebek Kuntilanak pun melekat dengan penikmat kuliner kalangan tertentu ini.

Ayah, begitulah sebutan juru kunci pemilik kuliner bebek yang buka saban malam hari dari mulai pukul 19.00 WIB sampai menjelang larut malam sekitar pukul 03.00 WIB pagi. Itu pun jika masih tersisa, kadang bisa lebih awal tutupnya.

Di Aceh, khususnya masakan Aceh Besar tidak heran lagi dengan aroma u teulheu atau u neulheu (kelapa gonseng gilingan). Tapi kenapa bisa mendapat julukan 'Kuntilanak'. Ini gara-gara kuliner bebek ini cuma ada di malam hari dan medan menuju ke rumah Ayah ini terkenal cukup gelap. Jadi ada baiknya bagi Anda yang pergi tidak sendirian dan ada baiknya beserta teman.

Harga satu piring plus nasi kari bebek ini terbilang murah dan tidak perlu banyak merogoh banyak kantong Anda. Tapi eits.., tunggu dulu, Anda jangan membayangkan tempat kuliner ini seperti layaknya warung makan apalagi resto atau cafe, melainkan hanya sebuah rumah warga biasa dengan suasana kampung, milik Ayah tadi.

Di sini kita akan dijamu layaknya bertamu ke rumah seseorang. Hitung-hitung Anda bersilaturahmi begitulah suasana untuk menikmati saboh ceupe sie itek (satu piring kari bebek) dengan beralaskan tikar ala kadarnya.

Menariknya, kuliner ke kampung-kampung seperti ini juga bisa jadi ajang saling berkomunikasi dan berinteraksi bersama masyarakat setempat. Apalagi jika pada jam-jam makan malam, rasanya seperti dinner bersama saudara sekampung. Menikmati kuliner kari bebek memang tidak sembarangan, padanan rasa dan aroma memang selalu menjadi daya tarik tersendiri.

Pengalaman menikmati Bebek Kuntilanak di Desa Turam ini cukup beda dengan kari bebek di tempat lainnya di Aceh. Di kota kecil Matangglumpangdua misalnya, Kabupaten Bireuen, dimana kota yang terkenal Sate Matang ini punya ciri khas sendiri.

Tapi yang pasti rasa antara ciri khas dan perbedaan tempat tidak membuat dua kuliner sama-sama bebek ini saling mengalahkan.

Di Matang sendiri, saking sering menikmati sie itek, begitulah tulisan di gerobak penjualnya, saya sendiri sudah mampu membedakan aroma mana yang mantap dan mana yang kurang maknyus. Di antara empat gerobak yang sering mangkal di seputaran jalan besar Medan-Banda Aceh untuk berjualan sie itek ini, beberapa tempat di antara punya aroma yang saling berbeda.

Lagi-lagi empuknya olahan daging bebek dari masing-masing gerobak juga punya perbedaan tersendiri. Mungkin inilah yang namanya pengalaman icip kuliner, tanpa harus melangkahi profesi atau hobinya Pak Bondan.

Jadi, kesimpulannya jika Anda sempat traveling ke Banda Aceh jangan lupa untuk mampir ke Desa Turam sambil menikmati sensasi Bebek Kuntilanak dan berwisata malam. Begitu juga saat melewati perjalanan darat dari Banda Aceh ke Medan jangan lupa pula mampir di kota kecil Matangglumpangdua. Jika bosan dengan kuliner bebek, Sate Matang dengan bumbu kacang khas tentunya patut dicoba.

Ada yang unik di Flores



Flores di timur Indonesia memang begitu menarik untuk dikunjungi. Banyak hal unik yang turis temui di sana, sebut saja pantai berpasir pink, danau tiga warna, hingga crop circle ala Indonesia. Yuk, dilihat!

Kadang, sebuah destinasi dikunjungi bukan cuma karena keindahan alamnya saja, tapi juga karena sesuatu yang khas dan tidak ada di tempat lain. Salah satu daerah unik itu adalah Flores.

Daerah di Nusa Tenggara Timur ini mulai banyak menarik perhatian turis. Ada banyak hal mungkin awalnya tak pernah Anda duga untuk dilihat, ternyata ada di Flores.

Dikumpulkan detikTravel, Senin (5/11/2012) inilah 5 hal unik yang bisa Anda lihat saat traveling ke Flores:

1. Pantai berpasir pink

Daya tarik unik pertama dan menjadi incaran banyak turis saat ke Flores adalah Pantai Pink. Pantai yang berada di Pulau Komodo ini memang menarik banyak perhatian turis lewat pasirnya. Betapa tidak, kalau pasir pantai biasanya berwarna putih atau hitam, pantai ini memiliki pasir berwarna pink. Cantik!

Ternyata, warna pink yang dimiliki pantai ini berasal dari pecahan karang dan biota laut yang hidup di sana. Setelah mati, biota ini perlahan hancur. Hasilnya, warna pink dari biota laut pun memberikan warna merah muda pada pasir.

Datang ke Pantai Pink, Anda tidak hanya bisa menikmati warna pasir yang merah muda, tetapi juga menjelajah ke alam bawah lautnya. Pantai Pink memiliki terumbu karang yang masih sangat alami. Ikan-ikan kecilnya beraneka warna pun semakin mempercantik bawah laut Pantai Pink.

2. Rumah adat dengan nama terpanjang

Rumah Gadang, Rumah Joglo, Tongkonan, dan Honai adalah nama-nama rumah adat di Indonesia yang mungkin sudah sering Anda dengar. Hampir semua nama rumah tersebut singkat dan mudah untuk diingat. Tapi tahukah Anda kalau Flores punya rumah adat dengan nama yang cukup panjang?

Adalah Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara nama rumah adat unik yang ada di Flores. Namanya tidak biasa karena cukup panjang dan agak sulit untuk diingat cepat. Rumah ini bisa Anda lihat langsung saat bertandang ke Desa Koanara di Kelimutu, NTT.

Ternyata, bukan cuma namanya saja yang unik, bentuk rumah ini juga unik. Kalau dilihat dengan seksama, atap rumah adat yang terbuat dari ilalang ini cukup panjang, bahkan sampai menyentuh tanah.

Ada 3 jenis rumah berbeda, yaitu rumah baku, rumah tinggal dan lumbung padi. Rumah baku adalah rumah yang digunakan untuk menyimpan tulang-belulang milik leluhur, sedangkan lumbung padi adalah rumah yang digunakan untuk menyimpan padi hasil panen. Yang lebih unik lagi, kalau mau tahu rumah tinggal, cari saja rumah dengan kepala kerbau yang terpampang di depan pintu rumah. Itulah rumah tinggal.

3. Misteri fosil penyu

Siapa sangka kalau di dalam sebuah gua di atas tanah, Anda bisa melihat fosil penyu, hewan yang biasa hidup di laut. Keunikan ini bisa Anda temukan di dalam Gua Batu Cermin di Kampung Wae Kesambi, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat, NTT.

Gua Batu Cermin terkenal dengan kecantikan stalaktit dan stalagmit yang dimilikinya. Jika disinari cahaya, turis bisa melihat stalaktit dan stalagmit ini berkilau dengan cantiknya. Ternyata, kilauan ini berasal dari kandungan garam yang ada di dalam air mengalir saat hujan turun.

Tapi bukan di sini misteri yang sesungguhnya. Misteri milik Gua Batu Cermin bisa Anda temukan saat berada di dalam perut gua. Di bagian atap, ada fosil penyu yang berumur ribuan tahun. Fosil ini bisa Anda lihat jelas saat disinari dengan senter.

Yang lebih aneh lagi, di dalam gua turis juga bisa menemukan batu-batu karang yang menjadi salah satu gugusan batu di dalam gua. Batu-batu karang tersebut memiliki kandungan garam yang tinggi. Lalu bagaimana bisa batu karang dan penyu yang seharusnya berada di bawah laut bisa ada di dalam gua di atas daratan?

4. Danau tiga warna

Danau tiga warna biasa juga disebut Danau Kelimutu. Sebenarnya, ini bukanlah danau, tapi kawah yang berada di atas Gunung Kelimutu, Ende, Flores. Namun, karena bentuknya yang begitu besar dengan air yang mengisi kawah dan mirip danau, kawah ini pun banyak disebut Danau Kelimutu.

Keindahan Danau Kelimutu semakin mempercantik gunung itu. Danau yang berjumlah tiga bagaikan mahkota gunung. Apalagi danau ini memiliki warna air yang terang dan kadang berubah-ubah. Dulu, Danau Kelimutu memiliki warna hijau muda, merah dan hitam. Tapi kini Danau Kelimutu memiliki warna biru, biru muda, dan hitam. Usut boleh usut, ternyata perubahan ini berasal dari mikroorganisme yang berada di dalam air.

Biasanya, Kelimutu paling asyik didaki pada pagi hari. Ada sunrise cantik yang siap menyambut setiap pendaki gunung. Anda pun bisa melihat wajah sang surya yang tampak segar, ketika baru keluar dari peraduan.

5. Crop Circle ala Indonesia

Crop Cirle adalah pola misterius di area persawahan atau ladang yang diduga ulah dari UFO dan dibuat hanya dalam waktu semalam. Padahal, ternyata manusia juga bisa melakukan hal ini. Uniknya, polanya crop circle ini cukup beragam dan selalu menarik perhatian mata.

Bagaikan ulah UFO sungguhan, Desa Cancar di Kabupaten Manggarai, NTT juga punya sawah yang mirip seperti crop circle. Jika dilihat dari jauh, sawah ini mirip seperti jaring-jaring laba. Tapi jangan terburu kaget, ini bukanlah ulah UFO yang mendarat di Flores, tetapi pola yang sengaja dibuat penduduk Cancar untuk menentukan daerah garapannya.

Jika ingin melihat pola laba-laba ini dengan jelas, Anda bisa jalan ke Golo Cara. Dari atas bukit di sana, Anda bisa melihat dengan jelas pola unik sawah di Desa Cancar.

Saturday, November 3, 2012

'Andai Main 11 Orang, Arsenal Mungkin Bisa Comeback'



Manchester - Arsenal kalah saat dijamu Manchester United di pekan 10 Premier League. Arsene Wenger menyatakan bahwa The Gunners bisa comeback andai tak bermain dengan 10 pemain sejak menit 68.

Tim 'Gudang Peluru' kalah 1-2 saat berduel dengan The Red Devils di Old Trafford, Sabtu (3/11/2012) malam WIB. Dua gol MU dicetak oleh Robin van Persie saat laga berumur tiga menit dan Patrice Evra di menit 66.

Laga menjadi berat bagi Arsenal sebab mereka harus bermain dengan 10 orang sebab Jack Wilshere harus diganjar kartu kuning kedua akibat melanggar Evra dua menit sesudahnya.

Kendati bermain dengan 10 pemain, Arsenal justru bisa memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 di penghujung laga lewat gol Santi Cazorla. Oleh sebab itu, Wenger menilai tim asuhannya bisa memaksakan hasil imbang andai saja tak kalah jumlah pemain.

"Saya pikir (awal pertandingan tidak memudahkan bagi kami). Sangat penting tidak menempatkan diri kami dalam masalah, seperti apa yang kami lakukan," terang Wenger seperti dilansir BBC Sport.

"Kami banyak menguasai bola seusai kebobolan gol pertama tapi kami tak menciptakan banyak peluang. Kemudian, saat kami ketinggalan 2-0 dan harus bermain dengan 10 pemain itu menjadi sulit, jika bermain 11 lawan 11 kami bisa melakukan comeback."

"Ya (kartu merah Wilshere) tampak tidak menyenangkan dari bangku cadangan, kartu kuning kedua. Kami memiliki peluang yang lebih baik setelah itu tapi secara keseluruhan pada pertandingan semacam ini Anda harus kembali bangkit setelah Anda tertinggal," tambahnya.